Aku Takut

"Tolong!! Tolong!!"

Tidak ada yang merespon teriakanku.

"Siapapun yang mendengar tolong aku!"

Sayangnya tidak ada yang merespon, semua ini membuatku pasrah akan keadaan saat ini. Tak tahu harus bagimana, tidak ada yang bisa menolongku. 

Semua pikiran dan teriakan ini selalu terngiang di kepalaku. Aku benar-benar terpuruk dengan keadaan ini. Aku terperangkap dalam bangunan bernama rumah. Rumah yang kukira sebagai tempat peristirahatan yang tenang ternyata berupa penjara bawah tanah yang senang menyiksa orang-orang jahat.

Bagaimana tidak merasa seperti itu kalau setiap hari aku selalu dimarahi kedua orang tuaku karena aku tidak lulus-lulus ujian masuk perguruan tinggi sedangkan anak tetangga yang seumuranku berhasil lulus. Saking kesalnya mereka terhadapku sampai-sampai aku tidak diberi kesempatan untuk berpendapat. Benar-benar aku merasa seperti beban keluarga.

Bahkan ketika aku ketiduran di pagi hari karena semalam lelah belajar hinga larut malam aku malah kena marah habis-haisan karena dnilai tidak serius untuk belajar dan kehadiaranku di rumah dianggap parasit karena benar-benar menyusahkan kedua orang tuaku.

Mereka sampai menyuruhku untuk mencari kerja sampingan sambil belajar agar aku tidak di rumah saja, mereka benar-benar muak melihatku di rumah sepertinya karena adikku diperlakukan beda sekali denganku. Apa karena adikku perempuan dan aku laki-laki sehingga perlakuan yang di dapatkan berbeda? Jika iya keterlaluan sekali sih.

Benar-benar aku tidak bisa berbuat apa-apa, mau minta tolongg ke teman-teman pun posisi mereka bereada di luar kota sehingga tidak mungkin bagi mereka untuk datang ke rumahku. Kenapa aku tidak cerita saja dan meminta solusi ke mereka? Aku tidak berpikir itu akan berjalan lancar karena tidak semudah itu membuat orang tuaku menjadi baik seperti biasanya. 

Aku sadar orang tuaku stres melihatku seperti ini, tapi mau gimana lagi sampai saat ini aku masih belum berhasil dan masih berjuang tetapi mereka masih saja menyalahkanku. Memangnya siapa yang mau begini nasibnya? Aku juga tidak mau! Tapi kenapa kalian seenak jidat menilaiku?

Aku sudah benar-benar hampir putus asa karena ini, sampai aku berpikir apakah lebih baik aku mati saja? entahlah hanya waktu yang bisa menjawab.

2 komentar

  1. SEMANGATTT WEEE!! Orang berhasil enggak harus masuk perguruan tinggi, kok! Semua itu tergantung bagaimana kitanya dalam meraih sesuatu. Perjuangan itu memang bukan proses yang mudah, tapi jangan pernah putus asa, yakk. Capek gapapa wajar, ngeluh juga manusiawi, kok, tapi jangan berlebihan bahkan sampai ragu sama keberadaan diri sendiri di dunia ini. Setiap anak punya kemampuannya masing-masig. It's okay kalau orangtua tidak sepenuhnya mendikung, tapi mereka bisa jadi khawatir dan sayang sama kamu, tapi mungi a mereka kurang tepat. SEMANGAT##!!!

    BalasHapus