WhastApp merupakan salah satu media sosial yang saat ini ramai digunakan karena penggunaannya yang mudah dan fitur yang ditawarkan tidak terlalu banyak sehingga tidak mengganggu penggguna seperti aplikasi sejenisnya.
Aplikasi yang rilis pada Januari 2009 ini pada awalnya memiliki biaya berlangganan sebesar $1 per tahun. Namun biaya berlangganan ini di hapus pada tahun 2016, menurutku ini terjadi karena pada tahun 2014 WharsApp diakuisisi oleh Facebook sehingga demi meraup banyak pengguna dibuatlah rgratis dari yang awalnya
Karena sudah gratis perlahan-lahan semakin banyak orang yang menggunakan WhatsApp dan harus kuakui dari semua media sosial berbasis percakapan yang ada di smartphone WhatsApp menjadi salah satu aplikasi favoritku.
Namun semakin banyak yang menggunakannya maka akan semakin banyak hal-hal tak terduga terjadi, namanya juga media sosial berarti tempat orang-orang bersosialisasi dong. Dan tidak heran jika kita akan melihat beberapa tingkah laku orang-orang yang cukup random.
Dari penjelasan di atas aku menemukan beberapa hal yang membuatku risih kepada orang-orang menggunakan WhatsApp karena seperti tidak ada sopan santunnya.
Beberapa orang memulai percakapan seenak jidat, untuk kasus ini biasanya terjadi ketika bercakapan via japri (jalur pribadi) dan orang tersebut jarang dekat atau bersosialisasi dengan kita. Aku pernah menemukan salah satu kontak yang aku kenal hanya karena satu grup menghubungiku tiba-tiba tanpa salam dan hanya menggunakan satu huruf "p". Jujur aku yang membacanya seketika kesal, serasa tidak ada adabnya sama sekali.
Bukannya aku tidak suka, namun kita saja tidak pernah bertemu dan tidak begitu dekat di grup kenapa kamu seenaknya saja memulai percakapan seperti itu? Apa karena semua orang yang kamu hubungi tidak protes sehingga menurutmu itu hal yang biasa?
Admin grup selalu merasa benar, ini sering sekali aku temukan ketika ada seseorang yang tidak setuju namun sang admin tidak terima. Ya, biasanya ini terjadi pada grup game di mana anggotanya itu campur aduk dari yang masih sekolah sampai sudah bekerja bahkan berkeluarga.
Ketika ada yang tidak setuju dengan admin dia selalu mengeluarkan kata-kata pamungkasnya "kalau emang gak suka silahkan leave grup ini, kita gak butuh orang-orang kaya kalian. Ini grup saya, berarti peraturannya suka-suka saya", jujur kesal sih bacanya seolah-olah semua dianggap benar oleh dia.
Kita tidak bisa mengenralisir bahwa semua orang seperti itu, tetapi nyatanya banyak orang seperti itu sehingga kita harus pintar-pintar memilih tempat supaya tidak bertemu bahkan tidak terpengaruh orang-orang seperti itu.
Nah, kalau kalian ada cerita yang menyebalkan nih saat mengunakan WhatsApp?
Ada, Bang. Kadang orang nyamar jadi tele terus mints kode OTP, itu paling sering, si. Lah, kan kocak, ya, dia tele tapi mainnya ke WA, udah gitu pake kartu tri-e lagi.
BalasHapusWah ada aja ya modus kaya gitu
HapusWah...apakah member grup yang dimaksud adalah aku? Hehe...
BalasHapusSemua yang Reza tulis adalah benar adanya.
Wahhh yang pasti bukan dari grup ODOP sih mbak hehe
Hapus