Ekspektasi tak lain dan tak bukan adalah suatu harapan bisa diungkapkan terhadap sesuatu yang belum dilakukan atau sudah dilakukan. Contohnya adalah ketika seseorang terpilih menjadi ketua pelaksana yang baru para anggota berekspetasi kedepannya dia memiliki kinerja yang bagus, ini berarti mereka menaruh ekspetasi padahal orang tersebut belum melakukan apa-apa.
Contoh lainnya adalah kita telah menyelesaikan ujian akhir semester dengan lancar, karena itu kita berekspektasi hasilnya akan baik karena dia mengerjakan lancar. Hal ini berarti kita sudah melakukan sesuatu dan memasang ekspektasi sesuai keyakinan kita.
Memilki ekspektasi yang tinggi memang bagus, karena bisa membuat kita untuk selalu berpikir positif dan tidak berprasangka buruk terhadap siapapun termasuk Tuhan. Faktanya seringkali kita ditampar oleh realita dan itu rasanya sakit sampai ke hati.
Hal tersebut sering terjadi karena kita terlalu percaya diri sehingga memiliki ekspektasi setinggi langit dan saat melihat realitanya ternyata sedalam lautan, sungguh menyakitkan bukan? Tidak salah kok, namun kita tidak boleh terlalu jemawa akan suatu hal.
Terkadang juga kita selalu menaruh ekspektasi tinggi sesama manusia, entah teman, kerabat, bahkan pasangan. Kita lupa akan satu hal bahwa manusia tempatnya salah, bisa jadi mereka akhirnya tidak sesuai apa yang diharapkan. Bodohnya lagi, sudah tau realitanya jauh dari ekspetasi tapi kita malah menyalahkan orang tersebut padahal kita sendiri bukan yang menaruh ekspektasi ke mereka?
Lalu bagaiamana kalau begitu? Aku teringat salah satu adegan di film Spiderman: No Way Home salah satu tokoh bernama MJ berkata bahwa jangan memasang ekspektasi tinggi karena akan terasa sangat sakit tetapi pasang ekspektasi serendah mungkin agar kita bisa lebih siap menghadapi hasil yang pahit.
Aku setuju sekali dengan perkataannya bahwa kita harus siap dengan kemungkinan terburuknya dan jangan mau nerima enaknya aja karena kalau tidak mau merasakan pahitnya hidup bagaimana kita mau berubah?
Hanya karena harus siap dengan kemungkinan terburuk bukan berarti kita boleh leha-leha, itu kesalahan fatal. Kita harus berusaha sebaik mungkin demi mendapatkan hasil yang terbaik. urusan begitu mah kita serahkan saja dengan yang di atas.
Oleh karena itu mari kita melakukan yang terbaik supaya mendapatkan hasil yang tidak mengecawakan.
Betul sekali, pada hakikatnya manusia adalah tempatnya salah dan khilaf...
BalasHapusMemang benar terlalu banyak realita yang tidak sesuai ekspetasi oleh sebab itu kita boleh berekpetasi tapi jangan berlebihan
BalasHapus