Red Fang, Cerita Kerajaan Penuh Tanda Tanya

Karya fiksi dipadukan dengan tema kerajaan menjadi salah satu kombinasi yang menurutku sangat menarik untuk dinikmati, karena banyak yang bisa dieksplor pada tema tersebut seperti percintaan, petualangan, politik, horror, sampai komedi.

Semua itu bisa dinikmati dalam bentuk film, komik, sampai novel. Memang semua yang kujelaskan bisa dinikmati secara penuh tergantung bagaimana si pembuat karya ini bisa mengeksekusi dengan baik, karena menurutku tema ini salah satu tema yang mudah digunakan selain percintaan anak muda.

Red Fang menjadi salah satu novel yang mengambil tema kerajaan dan dibumbui dengan unsur politik, misteri, dan psikologis adalah karya Fachrul R.U.N yan memilki tebal sebanyak 452 halaman dan 43 bab. Novel ini masuk ke dalam seri Vandari Saga yang sepertinya memiliki hubungan dengan seri lain atau hanya sebatas satu universe.

Novel ini menceritakan tentang Duke Cassius Redfang seorang pemimpin provinsi Redfang yang berada di bagian Timur Kerajaan Valta sedang menyelidiki kasus tentang adiknya Bernama Duke Valius Redfang yang sudah dia bunuh untuk menjadi penguasa delapan tahun silam namun ternyata masih hidup.

Novel ini memiliki alur yang sangat lambat dan dimulai dengan pertanyaan besar yang akan terjawab sedikit demi sedikit seiring berkembangnya cerita. Tak luput juga beberapa misteri yang akan kita temui di pertengahan cerita dan memaksa kita untuk menerka-nerka apa yang sebenarnya terjadi.

Tak luput juga unsur psikologis pada novel ini begitu kental sehingga membuatku beberapa kali menahan nafas karena konflik yang begitu waw saat dibaca ditambah ilustrasi dari Happy Mayorita Aviani yang sangat mendukung cerita sehingga semakin menarik untuk dibaca. Meski ilustrasi yang ditampilkan sangat indah menurutku tidak semua pembaca akan menikmatinya karena beberapa ilustrasi ada yang terkesan gore.

Satu hal yang kusuka dari novel ini adalah memiliki sudut pandang dari beberapa tokoh sehingga kita sebagai pembaca bisa tahu bagaimana persepsi mereka pada konflik yang sedang dihadapi membuat lebih mudah memahami cerita dan tidak cepat bosan.

Bahasa yang digunakan juga mudah untuk dicerna untuk siapapun bahkan untuk pembaca yang baru pertama kali membaca novel seperti ini, tetapi hati-hati sekalinya kalian mulai membaca novel ini maka kalian tidak bisa berhenti untuk membaca karena di setiap akhir bab selalu menggunakan diksi kalimat yang membuat kita bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi? atau bagaimana kelanjutannya?

Adapun kekurangan yang dimiliki diantaranya masih ada kesalahan tulisan yang tidak kuketahui apakah tidak dilakukan screening ulang atau memang kesalahan pada pengetikan ulang, lalu ada beberapa dialog ketika dibaca serasa dialog hasil terjemahan, rasanya begitu aneh saat membaca.

Di bagian ending menurutku seperti penutup tapi tidak menutup. Jadi seperti open ending di mana kita berimajinasi sendiri kira-kira mau seperti apa. Mungkin karena ini masuk ke dalam Vandari Saga jadi ada kemungkinan akan bersinggungan dengan seri lain. Ya cara pintar mencari keuntungan bukan?

Secara keseluruhan novel ini sangat apik untuk diikuti dan memiliki banyak kejutan yang sangat membuat kesal. Kalau kalian mencari novel tema kerajaan, kalian wajib banget untuk membaca novel ini dan rasakan sensasinya.

Posting Komentar