Banyak orang bilang pengalaman adalah guru terbaik, karena banyak hikmah atau pelajaran yang bisa diambil demi kebaikan kita sendiri. Ada juga yang mencari tahu pengalaman orang lain untuk mengetahui bagaimana perspektif orang tersebut mengenai satu topik atau kegiatan yang mungkin akan dia laksanakan tetapi tidak memiliki persiapan apapun.
Kurasa itu semua dirasakan oleh para siswa yang melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah di mana sebagian besar dari mereka tidak tahu bagaimana rasanya kuliah dan bertanya "apakah rasanya sama seperti biasa kita belajar di sekolah selama ini?
Itulah yang membuatku bertanya-tanya saat dinyatakan lolos ujian SBMPTN pada program studi Matematika, ngapain aja ya nanti? Jujur merasa takut karena informasi yang kudapatkan hampir mendekati nihil karena tidak ada kenalanku yang mengambil program studi ini. Ya, wajar sih saat sekolah saja yang senang dengan mata pelajaran ini aja sedikit.
Dengan tulisan ini setidaknya aku bisa menceritakan apa saja yang kudapat saat kuliah di program studi Matematika yang mungkin bisa mencerahkan beberapa pembaca di sini ketika bimbang apakah akan memilih Prodi ini apa tidak.
Di awal semester satu tidak begitu banyak mata kuliah yang berfokus pada matematika dari 8 mata kuliah yang ada hanya 3 mata kuliah yang berfokus pada matematika yaitu Kalkulus 1, Matematika Diskrit, dan Praktikum Dasar Matematika. Kalau ditanya kenapa, kupikir ini dilakukan agar kita terbiasa dengan cara belajarnya jadi tidak langsung kaget.
Semua itu hanya mempelajari hitung-hitungan sama seperti saat di bangku sekolah, kalaupun ada teori itu sangat sedikit sekali kira-kira 20%. Namun, langkah yang digunakan untuk mencari nilai, turunan, atau integral memiliki beberapa perbedaan dibanding yang dipelajari saat SMA.
Di beberapa semester selanjutnya mulai nih matematika menjadi lebih abstrak. Kok abstrak? Iya karena yang dipelajari tidak sepenuhnya berhitung, tetapi lebih ke pembuktian suatu rumus atau teorema. Misalnya mata kuliah Analisis Real 1, di sini kita mempelajar teori-teori perhitungan dan sifat-sifat dasar operasi pada matematika, bahkan pernah aku disuruh membuktikan kalau 1 dikali 0 hasilnya sama dengan 0, pusing kan?
Akupun kaget juga karena banyak mata kuliah di Matematika itu beranak seperti Kalkulus yang memiliki 3 mata kuliah yaitu Kalkulus 1, Kalkulus 2, dan Kalkulus 3 lucu-lucu kan? Hehehe. Kalau penasaran sama mata kuliah yang kuambil saat kuliah kalian bisa cek di sini.
Saat memasuki semester empat, Prodi menyediakan beberapa peminatan yang bisa kita pilih seperti saat SMA kita ingin memilih IPA atau IPS. Di sini tersedia tiga peminatan, yaitu Statistika, Aktuaria, dan Komputasi. Statistika berfokus pada ilmu-ilmu statistik yang lebih mendalam. Aktuaria aku tidak begitu paham, namun ilmu yang dipelajari bisa diterapkan pada kasus asuransi. Sedangkan Komputasi berfokus pada coding, yang membedakan adalah mempelajara teori-teori pada algoritma secara matematis, berbeda dengan Prodi Teknik Informatika dan Ilmu Komputer di mana mereka hanya berfokus tentang cara coding yang efisiein (CMIIW ya, setahuku begitu dahulu.)
Selama kuliah di Prodi Matematika aku merasa seru dan kerepotan di saat yang bersamaan karena ya mata kuliah yang ditawarkan sesulit itu dan butuh banyak latihan-latihan soal untuk memahami konsep dasarnya. Tidak sedikit juga beberapa mata kuliah yang butuh perbaikan. Serunya karena bisa menghitung lagi dan melatih berpikir secara runut, karena Matematika tidak bisa mengandalkan keajaiban ketika menyelesaikan masalah tiba-tiba langsung muncul solusi tanpa alur yang jelas.
Oleh karena itu, kuliah di Prodi Matematika akan selalu berkutat dengan hitungan dan ditambah dengan pembuktian juga melatih berpikir logis, tetapi itu bukanlah suatu alasan untuk kita tidak memilih Prodi Matematika hanya karena berhitung. Asal tekun dan menikmati akan seru kok seperti belajar di Prodi lainnya.
Makanya anak matematika berusaha terus untuk berpikir logis, ya...keren, saya juga senang pelajaran matematika.
BalasHapusEnak bacanya, jadi malah penasaran seseru apa sih matematika kalo ditelusuri secara mendalam.
BalasHapusBtw, kan banyak tuh yang bilang, "Belajar matematika 12 tahun, tapi enggak kepake di kehidupan nyata."
Nah, coba dong bahas soal korelasi dan pentingnya matematika bagi kehidupan, donggg.
Siapa tau orang jadi open minded
BalasHapus