Suatu Keinginan

Keinginan tidak pernah lepas dalam hidup ini, biasanya selalu disandingkan dengan kebutuhan. Banyak sekali orang-orang yang salah memprioritaskan antara keinginan dan kebutuhan di mana mereka lebih tertarik memenuhi keinginan dari pada kebuthan. 

Mengapa bisa begitu?  Berdasarkan pengalamanku kebanyakan dari keinginan itu selalu yang enak-enak dan bersifat mewah. Ambilah satu contoh, sebenarnya bisa saja kita makan cukup dengan nasi dan telur dadar, tetapi karena keinginan yang besar akhirnya ingin makan ramen, sushi, atau steak.

Tidak ada yang salah dengan keinginan yang kita miliki, yang jadi masalah adalah ketika untuk mewujudkan keinginan itu harus mengorbankan sesuatu yang harusnya bisa digunakan untuk hal lainnya yang berakibat keinginan maupun kebutuhan lain tidak terpenuhi. 

Benar, keinginan bisa membuat kita lebih semangat untuk melakukan aktifitas agar bisa tercapai keinginan tersebut. Tetapi, keinginan terkadang harus realistis juga dengan apa yang kita miliki sekarang. Tidak masalah memiliki keinginan setinggi langit, tapi apakah kita siap berusaha lebih keras dan mati-matian untuk tercapainya tujuan tersebut? Coba renungkanlah.

Bedanya apa dengan ambisi? Ambisi biasanya hanya ada satu, sedangkan keinginan selalu lebih dari satu. Banyaknya keinginan akan membuat tidak fokus dan kadang suka bingung sendiri jika semuanya tidak terpenuhi. Banyaknya keinginan itu sendiri kadang membuat manusia menjadi rakus dan tidak pernah merasa cukup.

Kalau begitu, mana yang harus diutamakan? Keinginan atau kebutuhan? Jujur, aku sendiri pun masih belum menemukan jawaban yang benar. Karena itu balik lagi ke pribadi masing-masing. Banyak orang disekitar berkata kalau hanyak mengutamakan kebutuhan hidupnya ya akan datar-datar saja karena tidak memiliki keinganan yang lebih. 

Tapi di satu sisi jika kita mengutamakan keinginan, hidup akan lebih semangat dan akan berjuang sampai titik darah penghabisan agar bisa terwujud keinginan. Dengan catatan, harus siap menanggu resiko yang ad dan berani capek. 

Masalahnya, banyak orang saat ini punya keinginan setinggi langit tetapi usaha yang dilakukan baru setinggi pohon tauge, kapan setinggi langit kalau begitu??

Kira-kira bagaimana pendapat kalian tentang ini? Lalu kalian lebih mngutamakan yang mana?

2 komentar

  1. Hehe bener banget kak.. Nato kayaknya ya... No action talk only baru setinggi pohon toge

    BalasHapus