Ketika Pulang Menjadi Pengalaman yang Tak Terlupakan

Perjalanan pulang menjadi sesuatu yang menyenangkan bagi beberapa orang, pasalnya momen ini adalah momen di mana bisa bertemu orang yang kita sayangi dan cintai. Meski begitu saat perjalanan  pulang pastinya memiliki cerita masing-masing. Misal momen pulang saat lebaran identik dengan macet, pastinya selama macet itu kita pernah melihat kejadian-kejadian yang tidak biasa. Intinya banyak pengalaman yang tak terduga selama perjalanan pulang baik secara langsung maupun tidak langsung.

Cerpen bertajuk Pulang karya Achmad Ikhtiar ini menjadi salah satu cerpen yang menceritakan tentang pengalaman seseorang ketika henndak pulang. Cerpen ini membuatku tertarik karena ketika menyusuri salah satu rubik di ngodop.com yaitu lakon judul yang pertama kali ku lihat adalah Pulang dan seketika aku merasa nostalgia. Bagaimana tidak, sebagai anak yang dulu pernah rantau ketika kuliah pulang menjadi salah satu kegiatan yang paling kutunggu. 

Singkatnya, cerpen ini membahas apa saja yang terjadi oleh tokoh utama ketika hendak pulang. Di sana ia sedang menunggu kereta datang di peron stasiun. Namun, ada banyak kejadian janggal yang tidak akan bisa kita perkirakan ketika membaca cerpen ini.

Mari kita bahas unsur intrinsik dan ekstrinsik pada cerpen ini

Unsur Intrinsik

Tema

Tema yang diangkat adalah sebuah pengalaman ketika hendak pulang ke kampung halaman , tetapi pengalaman yang dialami bukan penglaman biasa. Menurutku lebih ke arah menyeramkan. Bagi siapapun yang membacanya bisa-bisa menjadi ketakutan.

Gaya Bahasa

Tidak perlu berpikir keras untuk memahami kata demi kata yang tersaji pada cerpen ini. Bagiku susunan kata juga rankaian kalimat yang ditawarkan biasa saja namun enak untuk dibaca dan mudah dipahami. 

Sudut Pandang

Cerpen Pulang menggunakan sudut pandang pertama, di mana saat membaca diposisikan sebagai tokoh "Aku" yang sedang bersiap-siap pulang. Pada cerpen ini hanya berfokus pada satu sudut pandang saja, yaitu "Aku". 

Tokoh dan Penokohan

Dalam cerpen ini ada beberapa tokoh yang bermunculan, tetapi aku hanya menemukan tiga tokoh yang cukup berpengaruh dan memiliki penokohan. Tokoh lain yang bermunculan hanyalah sebatas figuran.

Aku, pemeran utama yang mencari ketenangan selama perjalanan pulang, tidak suka keributan.

Penumpang, orang yang senang bergosip tanpa memperdulikan waktu dan lokasi. Tiada hentinya membicarakan para penumpang yang pernah menaiki kereta yang sedang ditumpanginya.

Masinis, lelaki berumur empat puluh tahun yang suka berkeliling gerbong untuk melihat penumpangnya. 

Alur

Alur yang ditawarkan pada cerpen ini adalah alur maju, di mana rentetan kejadian dialami "Aku" ketika sedang dalam perjalanan pulang. 

Latar

Untuk latar waktunya di awal cerpen dijelaskan sudah hampir memasuki tengah malam, tetapi tidak dijelaskan pada bagian tengah sampai akhir cerpen. Sedangkan latar tempat berfokus pada dua tempat saja, yaitu peron stasiun kereta dan gerbong kereta. Suasana yang ditawarkan juga cukup sepi dan mencekam. 

Amanat 

Butuh beberapa kali baca agar aku bisa memahami apa yang ingin disampaikan oleh penulis. Setelah beberapa kali membaca aku menyimpulkan pesan yang ingin disampaikan adalah harus waspada akan keadaan sekitar walau sedang sepi sekalipun dan ketika ada yang membuat kita tidak nyaman harus menegur dengan sopan, jangan terbawa emosi. 

Unsur Ekstrinsik

Pada cerpen Pulang aku menemukan dua unsur ekstrinsik yang menurutku sangat bermanfaat untuk siapapun yang membacanya.

Nilai Sosial

Dengan siapapun di manapun ketika kita merasa apa yang orang lain lakukan itu mengganggu kita, sebaiknya kita menegurnya dengan sopan. Jangan emosi, meskipun sering berhasil tetapi akan meninggalkan kesan negatif orang-orang kepada kita. 

Nilai Moral

Menurutku, di manapun kita berada harus selalu terjaga dan tidak sepantasnya untuk tidur karena bisa membahayakan diri sendiri. Rasanya tak sopan jika tertidur di tempat umum, bisa-bisa dianggap seperti orang gila. 

Secara keseluruhan menurutku cerpen ini menarik untuk dibaca karena yang ditawarkan oleh Achmad Ikhtiar menurutku adalah suatu pengalaman yang mungkin jarang kita alami ketika hendak pulang. Terlebih jika kita ingin pulang karena sudah kangen dengan sanak keluarga di kampung halaman dan sampai-sampai terbawa ke dalam mimpi ketika kita ketiduran. Bisa jadi mimpi yang menyenangkan, bisa juga mimpi buruk, tidak ada yang tahu bukan?

2 komentar

  1. Wah.. Aku jadi penasaran sekali dengan cerpen ini, dari judulnya seperti menyiratkan banyak makna tentang pulang. Eh tapi, diakhir paragraf cerpen pulang, bukankah seolah menggambarkan dia ketiduran ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak dia ketiduran, cuman kan dia terbayang akan sanak keluarga, makanya di alam mimpinya itu dia bertemu dengan mereka meski hanya tatap-tatapan saja. Jadi, bisa saja itu rasa kangen si "Aku" ini. Kalau menurut mbak bagaimana?

      Hapus