Masalah dan Teka-Teki (Bagian 1)

Kring kriingggg..

Alarm hp berbunyi dengan keras, membangunkan seorang anak laki-laki yang tertidur di meja belajar yang penuh dengan buku-buku berceceran disekitarnya. Dia pun terbangun dan langsung membuka telepon genggamnya untuk melihat waktu. Ternyata masih pukul 5 pagi, sehingga dia langsung siap-siap untuk pergi ke sekolah. 

Yah, hari ini adalah hari di mana penentuan untuk para siswa apakah akan naik kelas atau tidak. Ujian kenaikan kelas sudah di depan mata, ini saatnya menjadi ajang pembuktian para siswa terutama siswa yang sering bermasalah untuk menunjukan dirinya bahwa dia layak untuk tetap berada di sekolah. Hal itu membuat dia - yang sudah habis-habisan belajar semalaman - menjadi takut tidak naik kelas. 

"Anto, makan dulu Nak! Ini udah mama masakin nasi goreng"

Anto yang sedang asyik menyisir rambut mendengar panggilan sang mama tercinta langsung menjawab,

"Iya Ma, aku segera kesana"

Anto menggambil semua peralatan yang dibutuhkan untuk ujian nanti. Dia sebenarnya siswa yang baik dan tidak bermasalah, namun kemampuan dia di bawah rata-rata alias terlalu bodoh yang membuat posisinya terancam tidak naik kelas. Namun, itu semua dia lakukan dengan sengaja agar bisa merasakan ketar-ketir di bangku sekolah, karena dia bosan menjadi pintar di sekolah. 

Selesai sarapan Anto langsung bergegas berangkat ke sekolah, tak lupa ia berpamitan dengan Mama dan meminta restu agar ujiannya lancar.

"Semangat ya ujiannya! Mama yakin kamu pasti bisa mengerjakan ujiannya, karena anak Mama itu pinter", ucap Mama sambil mengusap kepala Anto.

Anto hanya tersenyum lebar lalu langsung berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki, kebetulan hanya butuh lima menit untuk bisa sampai ke sekolah. Jadi, mau kesiangan sekalipun dia tidak akan pernah terlambat. 

Jalan menuju sekolah begitu ramai, maklum saat ujian tidak boleh ada yang terlambat atau harus menaggung akibatnya yaitu tidak bisa ikut ujian bahkan mengajukan susulan pun tidak boleh. Anto melihat raut wajah siswa lainnya begitu cemas seperti ada pistol di belakang kepala mereka dan siap untuk menarik pelatuknya. Dia sih cuek saja, toh sudah belajar tadi malam jadi tidak masalah.

Sampai di sekolah Anto langsung mencari ruangan ujian kemudia duduk dengan santai. Ketika yang lain sibuk belajar Anto sibuk berdoa agar Tuhan memberinya kemudahan dalam mengerjakan soal ujian. Dia menganggap belajar mepet dengan waktu ujian hanya akan bikin tambah panik, maka dari itu lebih baik menenangkan diri saja agar lebih rileks.

Sepuluh menit bersantai mengakibatkan rasa bosan menghampiri Anto, waktu ujian masih 15 menit lagi. Akhirnya dia pun memutuskan untuk bermain dengan handphone saking bosan dan bingung ingin melakukan apa. Ketika dinyalakan ternyata ada satu pesan masuk dari nomor yang tak dikenal, langsung saja Anto buka dan dia pun kaget setengah mati. Ternyata pesan tersebut menyisipkan gambar yang cukup meresahkan.

"Inkan foto gue waktu kecil pas kecebur got, mana gak pake baju pula. Duh ini kalau orang-orang tahu bisa malu setengah mati.", gumam Anto dengan keringetan bercucuran.

Setelah gambar itu diterima, muncul teks tulisan di bawahnya.

Halo Anto, salam kenal.
Lu ga perlu tau siapa gue, tapi kita cukup saling mengenal kok. Udah lihat foto yang gue kirim? Gimana? Malu gak? Hahahaha
Foto itu rencananya mau gue sebar ke semua teman kelas lu sih, pengen liat ekspresi muka lu gimana nanti saat foto itu tersebar.
Kalau lu gamau foto itu tersebar, lu harus ikutin tantangan yang gue kasih. Gak banyak kok cuma tiga.
Gua kasih waktu 2 menit untuk tahu jawabanlu mau ikut tantangan ini apa enggak. Kalau gak mau ikut foto lu langsung gua sebar saat ini juga.

Anto panik setengah mati, bagaimana tidak nasibnya akan ditentukan dalam waktu dua menit. Masalahnya jika dia mengiyakan dia takut tantangannya tidak masuk akal, kalau dia menolak ya sudah habisalah dia.

Waktu tersisa 1 menit, dengan mantap Anto membalas pesan tersebut dengan kata "Iya". Tak lama kemudian dia menerima balasan.

Oke, gua salut sama keberanianlu.
Tantangan pertama akan gua jelaskan dengan suatu perandaian, baca baik-baik.

Di saat orang berlomba-lomba untuk bisa lolos, akan ada satu orang yang mengganggu meskipun yang lain berusaha dengan keras.

Gimana? Bingung ya? Tenang lu akan tau maksudnya sesaat lagi. 
Oh iya semangat ujiannya.

Diam membisu, benar-benar membingungkan apa maksud dari pesan tersebut. Anto benar-benar tidak bisa berpikir jernih karena teror yang baru saja dia dapatkan dan bagaimana dia tahu saat ini ada ujian? Tidak bisa melakukan apa-apa, akhirnya Anto memutuskan untuk fokus ujian dulu, karena menurut dia bisa saja tantangan tersebut terjadi setelah ujian.

Bel sudah berbunyi, Anto sudah siap menjalani ujian. Baik ujian kenaikan kelas, maupun ujian tidak jelas yang baru ia terima. Satu hal yang pasti, Anto yakin akan bisa menyelesaikan semua ujian yang menghalangi. Pengawas pun akhirnya masuk ke ruangan ujian.

"Selamat pagi anak-anak, mari kita mulai ujiannya."


3 komentar

  1. Wah Anto, tife manusia anti sombong ya pinter2 tp sengaja disembunyiin biar dpt merasakan tantangan2 sekolah 😄
    Btw, teka-teki si tuan misterius bnr2 misterius ya. Mana mau ujian mana dpt teka-teki lagi. Semangat Anto!!

    BalasHapus
  2. Anto. Nama yang identik dengan seseorang yang pintar juga pemberani. Wah... saya sudah penasaran nih dengan misteri apa selanjutnya

    BalasHapus
  3. Aku suka banget sih sama karakter Anto di sini, slengekan tapi tetep punya rasa malu perihal foto masa kecilnya. Ini eksekusinya bagus, masih meraba masalah apa yang bakal terjadi, tantangannya juga unik, pasti ga mudah mikirin bikin teka-tekinya wkwkwk

    BalasHapus