Menjadi Penonton Bayaran

penonton bayaran


Ada banyak cara untuk mahasiswa mencari dana untuk menjalankan suatu acara mulai dari berjualan makanan ringan sampai menjadi penonton bayaran. Apa? Penonton bayaran? Gak salah baca tuh? Bener kok, dulu saat aku masih aktif ikut kepanitiaan suatu acara di kampus, salah satu cara mencari dana ya menjadi penonton bayaran. Bayaran yang di dapat pun jika ditotal dari keseluruhan pen lumayan banyak untuk seukuran mahasiswa, bisalah buat mangga dua sampai tiga hari mah hehehe. 

Lantas, apa itu penonton bayaran? Kurang lebih seperti ini, kita dikasih tugas untuk menonton suatu acara TV baik off air ataupun on air. Jadi ya, anggap aja kita nonton TV tapi di bayar. Sebenarnya terlihat simpel, namun di balik hal tersebut ada beberapa persiapan yang menurutku sendiri cukup ribet dan tidak boleh ada kesalahan sedikit pun. Kasarnya sih begini, kalau kalian pernah liat sekumpulan orang di suatu acara TV dan mereka heboh sendiri, nah itulah penonton bayaran,

Ada beberapa langkah yang harus ditempuh agar bisa menjadi penonton bayaran dan di sini aku akan coba menjelaskannya berdasarkan yang aku alami. 

Mencari Acara TV yang Membutuhkan Penonton Bayaran

Kalau mau jadi penonton bayaran, sudah jelas dong mencari acara TV yang butuh penonton bayaran. Akan tetapi, kita tidak bisa langsung meminta informasi langsung kepada kru TV. Biasanya akan ada koordinator yang akan memberi informasi acara mana yang membutuhkan. Nantinya, kita akan dimasukkan ke dalam grup WhatsApp oleh koordinator agar bisa tahu dengan cepat informasi tersebut. 

Jika sudah masuk, koordinator akan selalu memberi tahu acara mana yang saat ini butuh banget penonton bayaran. Informasi yang diberikan berupa nama acara, waktu berlangsungnya acara, ditayangkan off air atau on air, dan jumlah orang yang dibutuhkan. Nah, harus cepet-cepetan nih kalau semisal kita tertarik, anggap saja siapa cepat dia dapat.  Jadi, kalau kita tertarik kita langsung kirimkan saja list nama-nama yang akan hadir siapa aja. Biasanya sih membutuhkan 10-20 orang tergantung acaranya apa.

Namun, da beberapa hal yang perlu diingat, saat kita sudah menyerahkan nama-nama yang akan hadir pastikan bisa datang dengan jumlah yang dibutuhkan. Jika ada yang berhalangan hadir segera cari penggantinya. Kok begitu? Bisa dibilang aturan yang ada cukup ketat sih, karena ini urusannya sudah sama kru TV yang tidak bisa mentolerir kesalahan sedikit pun. Kalau jumlah tidak sesuai atau tidak datang sama sekali akibatnya akan masuk dalam blacklist dan tidak bisa menjadi penonton bayaran di acara tersebut lagi. Menyedihkan bukan? 

Ngapain Aja Saat Jadi Penonton Bayaran?

penonton bayaran ramai


Kalau kalian pikir penonton bayaran kerjanya diam dan menonton saja itu gak sepenuhnya salah sih. Itu semua tergantung dari acara apa yang kita datangi. Standarnya sih cuma disuruh tepuk tangan dan ketawa gitu. Semisal kita datang ke acara seperti talk show atau acara musik biasanya kru TV akan memberi tahu untuk heboh berdasarkan arahan dari mereka saat acara nanti. Tujuannya ya biar acara makin seru aja dan bisa menarik perhatian penonton di rumah.

Yaa bisa dibilang jadi penonton bayaran itu asyik sih, kerjaannya begitu saja nonton tetapi kalau acaranya lama atau ngaret, rasanya jadi bete. Akan tetapi ya namamya juga cari uang apapun yang terjadi harus tetap semangat cari cuan cuan cuan asalkan halal.

Acara Off Air dan On Air

Kita tahu bahwa acara TV ada yang disiarkan secara langsung dan tidak langsung, tetapi ada perbedaan yang berpengaruh untuk penonton bayaran? Jelas ada dong, singkatnya acara on air tidak memakan waktu lama dibandingkan off air. Acara on air benar-benar dipersiapkan jauh sebelum acara di mulai, sepengalamanku dua jam sebelum acara di mulai semua penonton harus sudah tiba di lokasi. Hal tersebut dilakukan untuk mengatur posisi duduk di dalam studi agar semua penonton bisa duduk. Selain itu, semua pengisi acara pun sudah siap sehingga acara bisa dilaksanakan dengan sat set sat set.

Berbeda dengan on air, acara off air menurutku lebih ribet karena selama syuting berlangsung kadang suka diulang beberapa kali. Anggap saja seperti syuting sinetron atau FTV, ketika tidak sesuai apa yang diinginkan sutradara maka harus mengulang kembali adegan tersebut sampai sesuai. Oleh karena itu, membutuhkan waktu yang lebih lama. Selain itu, setiap selang pergantian segmen selalu ada gladi resik untuk memastikan semuanya baik-baik saja dan briefing untuk para penonton untuk memeriahkan acara nanti.

Plus Minus Menjadi Penonton Bayaran

plus minus penonton bayaran


Namanya pekerjaan sih ya pasti ada aja suka maupun duka, mau apa pun itu pekerjaannya. Selama menjadi penonton bayaran sih aku merasakan dua hal tersebut. Enaknya jadi penonton bayaran itu udah pasti kita bisa ketemu artis, syukur-syukur bisa foto bareng kalau ada kesempatan. Kemudian, kalau beruntung bisa masuk TV alias naik ke pang gung, misalnya ada acara yang butuh partisipan dari penonton terus ga sengaja kita yang kepilih duh kalau baru ngerasain rasanya pasti norak banget dan seneng deh bisa masuk TV hahaha. Hitung-hitung bangun modal jadi artis deh.

Paling kalau untuk kekurangannya itu sendiri, menjadi penonton bayaran ga jauh dari yang namanya menunggu sih. Kok gitu? Iya karena kadang kita udah siap nih dan tiba di lokasi duluan, kadang ada saja hambatannya. Di mulai dari artisnya yang belum datang, ada masalah di studio, sampai di tengah proses syuting ada bumbu-bumbu dramanya gitu. Paling parah selama aku jadi penonton bayaran itu sih pernah datang dari pukul jam 6 sore dan baru selesai itu sekitar pukul 2 pagi, lama sekali bukan? rasanya seperti ronda malam saja.

Menjadi penonton bayaran sangatlah mengasyikkan, karena kita hanya duduk diam saja melihat acara TV tetapi di bayar. Akan tetapi, dibalik itu semua ada banyak pengorbanan yang harus di lakukan salah satunya adalah menunggu apalagi jika acaranya disiarkan secara tidak langsung siap-siap deh.

Apakah worth it untuk mengumpulkan dana dengan menjadi penonton bayaran? Menurutku jika lokasi ada di sekitar kota Jakrta seperti Tangerang Selatan atau Depok, maka ini menjadi pilihan yang cocok karena masih mudahnya akses untuk kemana-kemana menggunakan sepeda motor. Jadi, apakah kalian tertarik?

Posting Komentar