Sejarah selalu ada di mana pun dan kapan pun. Bahkan kejadian yang baru terjadi kemarin juga disebut sejarah. Oleh karena itu, sejarah tidak akan pernah berhenti dibicarakan oleh siapa pun. Banyak sekali cara menceritakan sejarah dimulai dari pelajaran sejarah saat di bangku sekolah, membaca biografi atau autobiografi, mengunjungi museum sejarah, atau membuat film dokumenter suatu peristiwa penting.
Namun, bagaimana jika suatu sejarah diceritakan dalam bentuk cerpen? Hah? Dalam bentuk cerpen? Kok bisa? Itulah kesan pertama yang ditunjukkan oleh buku yang berjudul "Sepenggal Sejarah".
Buku ini adalah salah karya antologi dari beberapa penulis. Sebanyak 40 judul cerita disajikan pada buku ini dengan memiliki halaman sebanyak 262 halaman. Cerita yang ada pada buku ini merupakan kombinasi antara cerita karangan penulis yang menggunakan latar tempat dan atau latar waktu yang sesuai dengan peristiwa yang sudah terjadi di masa lampau.
Misalnya, ada satu cerpen yang menggunakan latar tempat dan waktu di rumah Laksamana Maeda sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Pada cerita tersebut memang ada beberapa tokoh yang memang benar adanya seperti Ir. Soekarno dan Moh. Hatta. Akan tetapi, ada beberapa tokoh yang tidak pernah muncul atau disebutkan dalam sejarah (setidaknya itu yang aku paham) pada cerita tersebut.
Hal tersebut menjadi daya tarik dalam buku ini, karena menggabungkan imajinasi penulis dengan kejadian yang sebenarnya. Sudah begitu, saat membaca cerita yang disajikan seolah-olah pembaca dibuat masuk ke dalam cerita dan merasakan bahwa konflik yang disampaikan itu memang benar-benar terjadi saat peristiwa bersejarah itu terjadi.
Selain itu, sejarah yang dibawakan juga cukup bervariasi dan tidak selalu menggunakan latar perjuangan Indonesia saat di jajah oleh bangsa asing. Contohnya adalah kejadian meletusnya Gunung Galunggung, runtuhnya Jembatan Mahakam II dan kejadian kerusuhan pada tahun 1998.
Selama membaca buku ini cukup terkejut karena hampir semua cerita menggunakan diksi yang tepat. Oleh karena itu, pesan yang disampaikan oleh penulis mudah tersampaikan kepada pembaca dan seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa pembaca dibuat seolah-olah masuk ke dalam dunia cerita tersebut sehingga feel saat membaca tuh benar-benar terasa sampai ke hati.
Di samping semua kelebihan yang sudah dijelaskan sebelumnya, ada beberapa kekurangan yang bisa dibilang hal yang wajar dan bisa saja memang ini merupakan tulisan pertama para penulis yang pernah dipublikasikan.
Pada setiap cerita yang disajikan pada buku ini terdapat tanda atau informasi seperti Cerpen Editor, Cerpen Terfavorit, Cerpen Terbaik, Juara 3, Juara 2, dan Juara 1. Karena ada informasi seperti itu tampak jelas perbedaan kualitas dari masing-masing cerita. Selain cerpen yang masuk dalam kategori juara, masih banyak kesalahan dalam menulis. Akan tetapi, ini tidak tahu apakah kesalahan penulis atau kesalahan editor yang tanpa sengaja melewati bagian yang salah ini. Sebenarnya fatal tidak fatal sih, hanya saja bagi sebagian pembaca ini cukup terganggu.
Kemudian, tidak dijelaskan sumber dari sejarah yang digunakan diambil dari mana. Ya sebenarnya bisa saja sih cari tahu sendiri, cuma jika penulis mencantumkan sumber sejarah itu bisa membuat pembaca percaya atau setidaknya bisa ikut memastikan bahwa sejarah ini memang benar dan tidak berlawanan dengan kenyataannya.
Terakhir, ada satu atau dua cerpen ketika dibaca rasanya tidak seperti cerpen. Jadi, seolah-oleh tidak ada unsur-unsut fiktif yang diberikan oleh penulis sehingga sama saja seperti membaca sejarah yang benar sejarah. Jikalau itu benar, kenapa bisa lolos seleksi?
Secara keseluruhan "Sepenggal Sejarah" menjadi salah satu buku yang cocok untuk pembaca yang ingin belajar sejarah kembali tetapi agak santai. Dibuat dalam bentuk cerpen seperti ini sangat bagus sehingga bisa menarik minat membaca sekaligus paham tentang sejarah. Semoga saja semakin banyak buku-buku yang seperti ini.
Buku ini bisa dibaca secara online di aplikasi iPusnas yang bisa diunduh di handphone masing-masing. Ayo baca buku ini, dijamin bakal jatuh cinta dengan sejarah.
By the way, apa buku sejarah favorit kalian?
Posting Komentar